Ya, di sebuah tempat bernama Dung Jengglong, atau masyarakat juga menyebut Dung Pleret, yang terletak di Dukuh Mojolegi, Desa Bagor, Miri kita bisa mendapati air terjun kecil dengan gemericik aliran sungai yang jernih dan segar dari sumber mata air. Sering kali anak-anak bermain air dan melompat dari ketinggian air terjun dibawah teduhnya dedaunan hutan jati.
Konon, Dung Jengglong diambil dari kata Jengglong dimana orang dulu mengambil batu padas dengan cara njengglongi untuk dijadikan tungku. Lama kelamaan terbentuklan air terjun kecil. Bekas njengglongi batu padas masih terlihat diantara sibakan air.
Dung Jengglong bisa ditempuh dari dua jalur, yakni dari Dungdang atau dari Ngebuk. Dari perempatan Gemolong menuju arah barat sekitar 3 km sampai di Pasar Dungdang ambil arah kanan sampai perempatan Brojol. Dari Brojol kemudian mengarah ke Dukuh Mojolegi. Apabilan mengambil jalur Ngebuk maka dari perempatan Gemolong ke arah utara sekitar 1 km sampai di Ngebuk ambil jalan ke kiri. Pacu kendaraan menuju perempatan pasar Brojol kemudian menuju Dukuh Mojolegi.
Dung Jengglong berhasil menarik perhatian Bupati Sragen untuk mengunjungi sekaligus bercengkrama dengan segarnya air sungai. Pada saat acara Pencanangan Perbaikan RTLH Tahun 2016 (27/09), Beliau beserta jajaran Muspida Kabupaten Sragen berkenan mampir ke Dung Jengglong dan Dung Grujug. Ada harapan besar dari Beliau untuk mengembangkan wisata alam yang ada di wilayah Kabupaten Sragen. (@es)